Hai sahabat Latis, buat kalian yang sayang binatang dan ingin menolong mereka, ditambah lagi ingin prestige juga karena dipanggil dokter, nah ini nih jurusan yang sepertinya cocok buat kalian. Yup, apalagi kalo bukan jurusan kedokteran hewan. Tapi udah tau belum Fakultas Kedokteran Hewan terbaik di Indonesia?
Fakultas Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia: Sejarah
Jurusan kedokteran hewan adalah bidang ilmu yang hampir sama tuanya dengan kedokteran manusia. Bahkan kalau mau dikata, anatomi hewan dan manusia umumnya mirip, ya kan? Menurut situs Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, awalnya kedokteran hewan merupakan pengembangan dari ilmu kedokteran yang memerlukan perbandingan serta memerlukan hewan untuk uji coba dalam menemukan penyakit manusia. Itulah sebabnya selalu ada hewan uji dalam penelitian dan pengembangan kesehatan.
Dalam menjadi seorang veteriner atau orang yang memiliki kompetensi khusus mengurus hewan, seseorang wajib mendapat gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Jika sudah kemudian melanjutkan studi pada Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) sebelum menjadi seorang dokter hewan (drh).
Setelah lulus, lulusan kedokteran hewan bisa membuka praktik dokter hewan, konsultan, atau berwirausaha peternakan. Banyak juga kan peluang karier dari seorang dokter hewan?
Oke, waktunya kalian untuk tau jurusan kedokteran hewan versi THE WUR 2023 supaya bisa lebih mantap menentukan pilihan kampus ya!
Fakultas Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia versi Times Higher Education World University Ranking (THE WUR)
Apa sih THE WUR itu? Times Higher Education World University Ranking (THE WUR) adalah pemeringkatan universitas terbaik di dunia berdasarkan indikator bidang riset, sitasi, inovasi, dan rekognisi internasional. Lalu jangan salah, mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan mempelajari struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang yang disebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit.
Ga jauh beda dengan kedokteran umumΒ kan? Apalagi juga tetap saja perlu mempelajari farmasi obat hewan lho! Jadi mau masuk kemana kira-kira kalian yang sesuai dengan versi THE WUR?
1. IPB (Institut Pertanian Bogor)
Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University ialah 4 tahun. Tidak ada bedanya dengan jurusan sarjana lainnya.Β Jurusan ini menerapkan kurikulum mayor-minor yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Kalau mau jadi dokter memang kalian harus siap dengan belajar, belajar, dan belajar. Tidak heran kalau lulusan sarjana IPB memiliki kompetensi ganda, bahkan gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat dilakoni.
Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) dilaksanakan dalam waktu 8 semester dengan jumlah 158 sks. Ini baru untuk mendapat gelar sarjana kedokteran hewan lho ya, belum mendapat gelar dokter.
Pada saat ini setelah menyelesaikan pendidikan akademik, lulusan dianugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk memperoleh gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik meneruskan ke pendidikan profesi yang dilakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Lama ga? Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan dilengkapi dengan rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara. Kurikulumnya berbasis kompetensi dengan menggunakan berbagai metode termasuk Student Centered Learning. Jadi kalian besok kalau mau praktek udah ga canggung lagi karena sudah terbiasa menangani hewan di rumah sakit kampus ini.
2. Unair ( Universitas Airlangga)
Unggul di jurusan apapun di Indonesia, Fakultas Kedokteran Hewan Unair merupakan fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair sangat terjamin karena berada di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. Tidak berhenti sampai disitu, FKH Unair juga mendapat sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium.
Fakultas Kedokteran Hewan Unair memiliki 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. Untuk mendukung studi kasus, FKH ini memiliki rumah sakit hewan terbesar di Indonesia. Prospek kerja bagi lulusannya terbilang sudah tidak abal-abal lho ya! Tidak salah kalau Unair menjadi Fakultas kedokteran hewan terbaik di Indonesia.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) memiliki misi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional. Mereka berupaya mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan hewan melalui bidang veteriner.
Dulu namanya adalah Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan yang didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner. Mau lanjut sampai profesor? Bisa banget lho!
4. Universitas Padjajadjaran (Unpad)
Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis. Caranya adalah dengan melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan dan juga lingkungan hidup untuk kebergunaan masyarakat.
Pembelajarannya berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan. Harapannya para dokter tersebut mampu merencanakan dan melakukan:
a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa. Apa itu?
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak. Ini erat kaitannya dengan rantai makanan di suatu negara juga.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah. Seperti halnya pembuatan suaka marga satwa.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan. Erat juga kaitannya dengan status gizi masyarakat.
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.
f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis. Jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan kesehatan manusia.
5. Universitas Udayana (Unud)
Kita ke Bali ya sahabat latis! Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Udayana telah dirintis sejak 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana. Makanya kalau kalian berkunjung ke kampusnya yang berada di daerah Jimbaran, kalian bisa menemukan sapi di lingkungan kampus. Tidak menutup kemungkinan juga belajar bersama sapi di ruangan kelas.
Proses pendidikannya melalui jenjang pendidikan akademik dengan masa studi delapan semester (beban SKS total 152 dengan gelar kelulusan S.KH) dan jenjang pendidikan profesi (ko-asistensi) selama 12 hingga 15 bulan (beban SKS 31 dengan gelar kelulusan drh). Kedua jenjang pendidikan tersebut adalah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, karena hasil akhir atau output pendidikannya adalah dokter hewan. Tidak jauh beda dengan kedokteran umum, hanya saja Unud menawarkan masa koasistensi yang sedikit lebih singkat waktunya.
6. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mempunyai visi menjadi institusi yang menghasilkan lulusan di bidang kedokteran hewan yang memiliki sikap profesional, dan unggul di bidang pengembangan IPTEK.
Tidak hanya itu, harapannya mereka juga memiliki visi berjiwa entrepreneur, mengembangkan studi hewan eksotik, dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional. Tentunya masih dengan semangat mengabdi kepada kepentingan bangsa yang dijiwai nilai kemanusiaan dan wawasan lingkungan.
7. Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
Jalan-jalan ke Serambi Mekah yuk, kalian bisa menemukan Universitas Syiah Kuala yang menyelenggarakan fakultas kedokteran hewan sejak tahun 1960. Fakultas ini memiliki program pendidikan dokter hewan (S1) dan magister kesehatan masyarakat veteriner (S2) juga kesehatan hewan (D3). Jadi mau di jenjang non sarjana pun bisa lho.
Walaupun berada jauh dari Pulau Jawa, FKH Unsyiah ternyata merupakan FKH ketiga di Indonesia terhitung dari tahun berdirinya. Dengan sejarah panjangnya ini, FKH Unsyiah memiliki misi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan jasa dokter hewan yang ada dengan memanfaatkan teknologi sesuai jaman.
Jadi kalian ga perlu minder lagi karena menjadi dokter hewan kini memiliki prospek yang cerah, tidak kalah cerah dari dokter pada umumnya.
8. Universitas Hasanuddin
Kita ke Universitas Hasanuddin yuk! Ini merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di kota Makassar, Universitas Hasanuddin juga memiliki jurusan kedokteran hewan yang bisa kalian pilih. Kedokteran Hewan merupakan bidang ilmu yang hampir sama tuanya dengan kedokteran manusia yang ada di sini.
Di UNHAS, setiap mahasiswanya dituntut untuk bisa menjadi seorang dokter hewan dengan memadukan tiga tampilan kompetensi yaitu penguasaan ilmu pengetahuan (knowledge) yang terkini, keterampilan yang tinggi (skill), dan perilaku (attitude). Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin (PSKH-FKUH) merupakan Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan Negeri ke-10 (sepuluh) di Indonesia dan Pertama untuk daerah Indonesia Bagian Timur.
Gimana? Bagus banget kanΒ kampusnya? Bahkan kalian juga tidak perlu khawatir soal karir. Biar nyicil ayem, perlu nih kayaknya ikutanΒ les privat. Tinggal browse ajaΒ les privat terbaikΒ di sekitar lokasi kalian.
Referensi:
1. detikedu.com
2. sindonews.com